Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

adsense

Penjelasan Saham Secara Singkat dan Sederhana

Investasi Saham, akhir-akhir ini menjadi cukup banyak di perbincangkan, mulai dari awal adanya pandemi di bulan Maret 2020 silam, orang-orang seakan  sadar tentang peran saham dalam mengatasi keuangan.

Di berbagai platform sosial media, hampir akan selalu kita temui orang-orang atau para content creator yang membuat content tentang saham ini, entah itu di tiktok, instagram, facebook, youtube, twitter, pembahasan tentang saham ini selalu berhasil mencuri perhatian banyak orang.

Adanya pandemi yang mengharuskan orang-orang untuk mengatur dengan baik keuangannya, serta mulai banyak nya pembahasan akan literacy keuangan yang dewasa ini menjamur dimana-mana pun sepertinya turut menjadi alasan saham menjadi begitu banyak dipebincangkan.

Lalu sebenarnya apakah saham itu?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pembahasan tentang saham ini telah banyak sekali diulas, namun pada artikel ini kami akan mencoba membahas tentang apakah itu saham, mekanisme kerja saham, cara membeli saham, dan keuntungan bahkan kerugian investasi saham secara sederhana dengan ilustrasi yang diharapkan mudah untuk difahami, hingga cocok sekali untuk para pembaca yang tidak atau belum mengerti tentang saham.

Secara sederhana, saham merupakan suatu bukti kepemilikan kita terhadap suatu perusahan, jadi jika kita memiliki saham perusahaan A, maka kita akan menjadi salah satu pemilik di perusahan A tersebut, dengan begitu maka sebagai pemilik kita akan diikutkan dalam rapat-rapat yang memutuskan tentang berbagai keputusan besar perusahan, seprti persetujuan pergantian direktur, kebijakan pembagian keuntungan perusahaan dan sebagainya.

Lalu untuk mekanisme nya sendiri, suatu perusahan yang akan membagikan saham akan disebut sebagai perusahaan terbuka, biasanya akan ada label “Tbk” dibelakang nama perusahaan tersebut, contohnya PT Bank Central Asia Tbk atau yang lebih kita kenal dengan nama bank BCA. Untuk menjadi perusahaan terbuka (Tbk) ada beberapa syarat yang harus dimiliki oleh suatu perusahan, yaitu:

  • .    Sudah memiliki laba dengan minimal keuntungan dua tahun terakhir yang ditentukan oleh BEI (Bursa               Efek Indonesia)
  • .       Memiliki struktur yang jelas
  • .       Memiliki aset yang nyata.

Jika ketiga syarat itu telah dimiliki, maka perusahaan tersebut bisa mencatatkan diri di BEI (Bursa Efek Indonesia) untuk kemudian saham dari perusahaan tersebut bisa diperjual belikan secara umum.

Baca Juga : Cara Menghitung Biaya Pendidikan Anak di Masa Depan !!!

Bagaimana cara membeli saham ?

Berikutnya jika ada seseorang (investor) ingin membeli saham maka orang tersebut harus membelinya melalui broker atau perusaahan securitas.

Analoginya seperti ini:

Jika kita pergi ke suatu mall, maka di dalam mall tersebut akan terdapat banyak toko-toko yang menjual berbagai brang, mulai dari sepatu, baju, makanan, hingga jasa.

Untuk membeli barang-barang tersebut kita mesti masuk ke salah satu toko bukan?

Setelah itu, baru kita bisa membeli barang yang kita inginkan.

Begitu juga untuk saham, Mall adalah analogi dari Bursa Efek Indonesia (tempat saham-saham dijual dan dicatat)

Sedangkan toko-toko yang ada didalam mall tadi adalah analogi dari broker atau perusahaan securitas yang menjual saham.

Barang barang yang di jual di toko-toko di dalam mall tersebut adalah analogi dari saham.

Kemudian, untuk perhitungannya sendiri menggunakan satuan “lot”

1 lot bernilai 100 lembar saham, dan 1 lot merupakann batas minimum pembelian saham.

Jadi jika ingin membeli saham perusahaan, maka minimal pembeliannya adalah 100 lembar saham (1 lot)

Apa keuntungan atau kerugian saat berinvestasi saham ?

Dengan membeli atau berinvestasi saham, ada beberapa keuntungan dan tentu akan juga ada beberapa kerugian yang bisa dialami oleh seorang investor.

Keuntungan yang didapat dari membeli saham itu berasal dari 2 hal, yaitu kenaikan harga saham dan pembagian deviden.

Misal seorang investor membeli saham bank BCA pada hari ini dengan harga Rp 100/ lembar sebanyak 1 lot (Rp. 10.000) lalu setelah seminggu ternyata harganya naik menjadi Rp.110/lembar, maka kenuntungan investor tersebut adalah (110 x 100 = Rp. 11.000) selisihnya yaitu Rp.1000 menjadi keuntungan investor itu.

Berikutnya dari bagi hasil keuntungan perusahaan (deviden), misal seorang investor membeli saham perusahaan A, dan perusahaan tersebut dalam 6 bulan atau 1 tahun ternyata memiliki keuntungan, maka investor tersebut akan mendapatkan bagi hasil dari keuntungan perusahaan itu sesuai dengan jumlah nilai saham yang dimilikinya.

Untuk kerugian yang mungkin di alami oleh soorang investor adalah ketika harga saham perusahaan tersebut turun, maka harga saham yang di pegang oleh investor tersebut juga akan turun.

1 comment for "Penjelasan Saham Secara Singkat dan Sederhana"